SANITASI SPA

SANITASI SPA

Pentingnya SANITASI SPA

Penting bagi setiap SPA untuk menjaga kebersihan dan lingkungan yang sehat, karena SPA menawarkan layanan dimana peralatan dapat dengan mudah menularkan bakteri dan virus kepada klien dan karyawan.

Dari virus seperti Covid-19, HIV, hepatitis B dan C, herpes, dan flu hingga jamur seperti jamur kaki dan kuku, dan bakteri yang dapat menyebabkan infeksi kulit, ada begitu banyak alasan mengapa sanitasi di SPA adalah yang paling penting.

Patogen dapat menyebar melalui kontak langsung dari orang ke orang, selaput lendir di mata dan mulut, dan menyebar melalui kulit. Terlebih lagi, kontaminasi silang dengan cepat menyebarkan kuman ke benda lain dan permukaan di SPA.

Selain konsekuensi negatif pada kesehatan klien dan staf, Sanitasi yang buruk juga akan berdampak kepada kehilangan reputasi dan memicu reaksi negatif di media sosial seperti review yang tidak bagus dan bahkan menjadi gangguan untuk keberlangsungan bisnis SPA itu sendiri.

SPA tidak hanya harus terlihat bersih dan rapi. Peralatan, ruang kerja, dan alat yang digunakan di SPA juga harus didisinfeksi dengan baik setiap hari. Terkait dengan kesehatan dan keselamatan pengunjung SPA, tidak ada namanya “jalan pintas” untuk menghemat waktu,uang ataupun usaha untuk mencapai sanitasi yang tepat demi keamanan dan keselamatan.

Kebersihan tidak hanya penting untuk menjaga keamanan klien dan staf saat berada di SPA, tetapi juga penting untuk reputasi bisnis, karena jika terindikasi isu pada media sosial bahwa SPA tidak bersih / tersanitasi dengan baik, maka akan menghancurkan customer trust yang akan membawa pada customer loyalty yang menurun dan pada akhirnya akan mengganggu keberlangsungan bisnis. Oleh karena itu penting kiranya untuk selalu melaksanakan inspeksi kesehatan. Berikut tips untuk melaksanakan inspeksi kesehatan:

  1. Selalu menjaga area permukaan dalam kondisi yang bersih  dan rapih. Pastikan semua permukaan termasuk area permukaan meja tempat perawatan massage, facial, manicure station, warming equipment, resepsionis dan permukaan lainnya dibersihkan dan didesinfeksi secara teratur. Area permukaan yang terkontaminasi dapat menyebarkan sejumlah kuman antara klien dan pekerja, termasuk bakteri yang menyebabkan infeksi kulit dan infeksi Staph (Staphylococcus aureus). Selain itu selalu bersihkan linen dan handuk dan anjurkan klien dan staf untuk sering mencuci tangan dan mengenakan sarung tangan untuk staf jika perlu.
  2. Desinfeksi footbath. Foot SPA adalah salah satu layanan SPA paling populer, tetapi bakteri dan jamur dapat dengan cepat menyebar dari klien ke klien tanpa sanitasi yang tepat. Footbath yang tidak bersih dapat dengan mudah menyebarkan kutu air (athlete’s foot) dan jamur kaki (nail fungus) yang disebabkan oleh fungus/jamur Trichophyton interdigitale kepada klien. Untuk mencegah penyebaran kuman, footbath harus dibersihkan dan didesinfeksi setiap perawatan klien selesai dan dalam proses desinfeksi harus memenuhi “contact time” (jumlah waktu yang dibutuhkan agar permukaan tetap basah untuk mencapai proses mematikan kuman dapat berlangsung, biasanya terdapat pada label instruksi produk desinfektan). Pastikan untuk mencatat kapan waktu pelaksanaan pembersihan dan desinfeksi dilakukan pada log book, sehingga jika terjadi pemeriksaan dapat terekam riwayat waktu pembersihan.
  3. Reusable tools atau alat yang dapat digunakan kembali biasanya terbuat dari bahan non-porous seperti kaca, stainless steel, dan plastik keras, seperti pinset, ekstraktor komedo, gunting kuku, pendorong kutikula, dan kikir kuku logam semua harus dibersihkan, didesinfeksi, atau disterilkan dengan benar setelah digunakan. Saat mendisinfeksi alat, pastikan ada cukup larutan disinfektan dalam wadah untuk memungkinkan perendaman total. Selain itu, segera buang alat yang masuk dalam kategori disposable yang biasanya terbuat dari bahan berpori seperti busa, kertas, dan kayu dan digunakan hanya sekali pakai seperti emery boards (kikir kayu), pumice stone (batu apung) dan nail buffer blocks. Alat SPA memiliki resiko dalam menyebabkan infeksi karena dapat bersentuhan dengan non-intact skin (area kulit yang telah terbuka oleh luka, lecet, dermatitis, kulit pecah dll-nya). Alat SPA yang terkontaminasi dapat menularkan infeksi dari virus seperti HIV, Hepatitis B dan C maupun COVID-19.

PROSEDUR KEAMANAN

DESINFEKSI PERMUKAAN

1. Bersihkan kotoran dari permukaan.

2. Gunakan desinfectant wipes atau diluted concentrate desinfektan yang diencerkan.

3. Biarkan permukaan tetap basah untuk waktu kontak yang diperlukan (jumlah waktu yang dibutuhkan agar permukaan tetap basah untuk mencapai proses mematikan kuman dapat berlangsung, biasanya terdapat pada label instruksi produk desinfektan).

4. Lap permukaan sampai kering 

Checklist area permukaan:

  • Manicure Station
  • Area Perawatan
  • Countertops
  • Meja area massage dan facial
  • Kursi
  • Warming Equipment
  • Magnifying Lenses
  • Area Resepsionis dan komunal
  • Kursi Stool
  • Trolley
  • Peralatan Skincare
  • Mesin Body Slimming
  • Facial Steamer

DESINFEKSI ALAT

1. Bersihkan alat menggunakan air dan deterjen.

2. Bilas alat dengan air bersih dan keringkan.

3. Rendam sepenuhnya alat dalam cairan disinfektan selama “contact time” yang diinstruksikan pada label masing-masing merk desinfektan.

4. Bilas alat dengan air dan keringkan secara manual menggunakan kain bersih.

5. Simpan dalam wadah yang bersih dan tertutup untuk mencegah kontaminasi.

Checklist SPA Tools:

  • Pinset
  • Gunting kuku
  • Ekstraktor komedo
  • Pendorong kutikula
  • Metal Nail Files / Kikir Kuku

DESINFEKSI NON-CIRCULATING FOOT BATH

(Setelah Setiap Perawatan Klien)

1. Kuras air dari basin, dan bersihkan puing-puing yang terlihat.

2. Bersihkan basin dengan sikat dan deterjen bersih. Bilas dan keringkan. 

3. Disinfeksi basin dengan disinfectant wipes atau larutan desinfektan konsentrat yang diencerkan, pastikan permukaan tetap basah dengan disinfektan untuk waktu kontak yang diinstruksikan.

4. Keringkan dan bilas dengan air bersih.

DESINFEKSI CIRCULATING FOOT BATH

(Setelah Setiap Perawatan Klien)

1. Kuras air dari basin, dan singkirkan puing-puing yang terlihat.

2. Lepaskan filter screen, jet, dan semua bagian yang dapat dilepas lainnya dari basin. Gunakan sikat untuk membersihkan kotoran yang terperangkap dengan deterjen. Bilas bagian-bagian dengan air bersih, dan masukkan kembali ke dalam baskom untuk disinfeksi. 

3. Isi baskom dengan air dan larutan desinfektan.

4. Biarkan foot bath bersirkulasi dengan desinfektan selama 30 detik. Matikan

jet, dan biarkan campuran air dan desinfektan merendam basin selama 5 menit.

5. Kuras Foot bath, dan isi kembali dengan air bersih. Sirkulasikan 30 detik dan bilas. Matikan jet dan keringkan.

Lingkungan SPA yang bersih merupakan pilihan dari SPA Savvy pada masyarakat yang sadar akan kesehatan saat ini terutama pada masa setelah pandemi COVID-19. Klien mengharapkan bisnis SPA untuk mengikuti perkembangan hygiene dan sanitasi pada era New Normal setelah pandemi COVID-19. Dan jika klien menemukan sesuatu yang tidak bersih di SPA, kemungkinan mereka tidak hanya akan mengeluh kepada pemilik atau manajer SPA tetapi akan menyebarkan pesan melalui word of mouth baik secara online via social media maupun komunikasi langsung pada suatu komunitas yang mana akan membuat reputasi SPA menjadi tidak baik.

Bangun citra dan reputasi SPA melalui hygiene dan sanitasi yang diterapkan di SPA.

Penting untuk menciptakan reputasi yang baik pada klien dengan mengedukasi dan memperlihatkan ke klien bahwa SPA mengambil langkah serius pada protokol sanitasi. Beberapa kiat untuk membuat klien mengetahui upaya SPA untuk menciptakan lingkungan yang sehat dan aman bagi klien dan stafnya.

  1. Sampaikan kepada klien bahwa SPA melaksanakan protokol baru pada hygiene dan sanitasi SPA.
  2. Untuk dapat memastikan kepuasan pelanggan, gunakan tent cards atau sticker sebagai in SPA marketing tools untuk ditempatkan di area-area yang sudah didisinfeksi dengan contoh pesan seperti “This station has been properly cleaned and disinfected using an eco-friendly disinfectant that’s safe for you and the planet and also BPOM registered”.
  3. Simpan alat – alat SPA dengan benar dalam wadah yang sudah dilabelkan “terdisinfesi” untuk mencegah kontaminasi.
  4. Pastikan semua staf sudah mendapatkan pelatihan cuci tangan yang benar sesuai standar WHO dan mempraktekkan cuci tangan tersebut di depan klien sebelum memulai perawatan.
  5. Jaga kebersihan dan kerapihan setiap ruang.
  6. Pastikan terapis SPA menggunakan personal protective equipment (PPE) yang sesuai seperti masker wajah dan sarung tangan.
  7. Singkirkan semua objek yang tidak perlu seperti majalah-majalah yang biasa ada di ruang resepsionis atau ruang komunal.
  8. Ganti brosur menggunakan E-Brochure.
  9. Ganti menu SPA yang dicetak menjadi menggunakan tablet menu.
  10. Arahkan klien untuk menggunakan fasilitas online appointment.
  11. Arahkan pembayaran menggunakan contactless payment device seperti OVO, Dana, GoPay, CC maupun Debit Card.
  12. Pada area retail, tester produk tidak ditempatkan di tempat terbuka. Sampaikan melalui pengumuman di area retail bahwa tester tersedia. Jika klien menginginkan tester produk, staf akan memberikan dengan menggunakan disposable spatula yang akan langsung dibuang setelah pemakaian di depan klien untuk menunjukkan bahwa proses menggunakan tester aman dari sentuhan banyak tangan pada botol tester.
  13. Pertahankan komunikasi dengan klien melalui kegiatan customer relationship menggunakan customer retention dengan membangun komunikasi dengan klien melalui email, Facebook, Instagram, LinkedIn dan saluran sosial lainnya untuk menyampaikan bahwa SPA sudah buka kembali dan informasikan bahwa SPA saat ini menerapkan protokol hygiene dan sanitasi yang baru untuk masa setelah pandemi COVID-19. Biarkan klien tahu langkah apa yang SPA ambil untuk memelihara fasilitas bebas kuman dan protokol yang SPA lakukan untuk memastikan keselamatan semua orang di area SPA. Berikan perkembangan terbaru pada website SPA tentang tata cara protokol hygiene dan sanitasi yang dilakukan di SPA. Dan yang paling penting jangan lupa untuk menyampaikan terimakasih untuk loyalitas klien kepada SPA.


Add Comment

Your email address will not be published. Required fields are marked *